Bekal Rupiah 500 Ribu, Mantan Pedagang Bakso Waktu Ini Beromzet Rupiah 25 Juta

Bekal Rupiah 500 Ribu, Mantan Pedagang Bakso Waktu Ini Beromzet Rupiah 25 Juta
Telah jadi wawasan umum jikalau suatu negeri sanggup top andaikan mempunyai warga yg berprofesi pengusaha atau lazin dinamakan wiraswasta. Berwirausaha yaitu salah satu profesi bagi sebahagian orang yg notabene mempunyai pemikiran yg tidak jelek bahkan layak dibanggakan.

Tidak cuma bagi negeri, ketentuan jadi wiraswasta serta memberikan keuntungan gede bagi orang pribadi. Terkecuali membuat kesempatan kerja baru, wirausahawan serta mampu mengantongi bayaran & keberhasilan pas yg diidamkannya.

Keberhasilan inilah yg tampaknya tengah dinikmati Riska Wahyu (28). Pilihannya jadi wirausaha belia sudah menjadikan menginspirasi bagi para pekerja yg tengah memikirkan musim depannya.

Ketetapan Riska jadi entrepreneur dimulai bersama mendirikan warung bakso. Sayang keberuntungan belum berpihak kepadanya. Kurangnya penggemar makanan ringan di wilayah Bogor ini menciptakan business bakso yg dirintisnya jatuh bangkrut.

"Awalnya usaha jualan bakso, bangkrut, angsuran 4 kali hunian tak terbayar, motor ditarik, tiap-tiap hri itu hingga didatangi Pegawai kredit card & Pegawai KPR," ceritanya.

Pengalaman pahit tersebut tidak menciptakan Riska putus angan-angan. Kepalanya tidak berakhir berpikir utk kembali membuat kesempatan bisnis baru yg menjanjikan. Seiring dikala, Riska pula bertaaruf bersama usaha pengolahan kue lapis.

Perempuan asal bogor ini lewat bisnis pengolahan talas dgn suaminya kepada awal th 2011. Berlandaskan pemikiran iseng, dia memutuskan utk mengolah product hasil pertanian Bogor itu buat mempunyai nilai tambah tersendiri.

"Dulu bekal awal Rupiah 500 ribu. Dulu pilih lapis Bogor lantaran Bogor itu kota pariwisata, budaya orang Indonesia kan harus bahwa oleh-oleh, mengapa kita nggak kembangkan talas yang merupakan itu," ungkap Riska waktu ditemui di Gedung Mandiri Learning Centre, Jakarta, seperti ditulis Selasa (14/1/2014).

Tidak perlu disaat lama bagi Riska buat mengawali business barunya ini. Menghabiskan periode percobaan kurang lebih selagi 1 bln, Riska telah sanggup menciptakan & memasarkan hasil olahannya itu.

Buat mengetes pasar, olahan talas yg dibuatnya dipasarkan ke banyaknya sahabat terdekat & tetangga sbg sasaran pemasaran. Sama Seperti product percobaan, talas olahan Riska tidak lantas di terima pasar. Tapi berkat kritikan & masukan dari customer perdananya ini, Riska sanggup menjadikan olahannya lebih sempurna baik dalam faktor rasa ataupun kemasan.

"Trial error lebih kurang 1 bln, sebenarnya tak menjadi banget, disaat itu kasih ke tetangga, tetangga nyobain, kasih masukan, menjadi dapat lebih keren," tuturnya.

Tidak puas cuma memasarkan product di lingkungan terdekatnya, Riska memutuskan mengikuti acara Wirausaha Jejaka Mandiri (WMM) yg diselenggarakan Bank Mandiri terhadap th 2011. Di perusahaan pelat merah ini, Riska mendapati sarana promosi, iklan di fasilitas sosial, pelatihan, sampai undangan

Bersama product yg konsisten diolah ditambah wawasan baru dari WMM, tidak perlu ketika lama bagi product kue Lapis Sangkuriang buat tersebar & digandrungi costumer di Bogor & kota yang lain. Bahkan kepada akhir 2011, Riska telah mempunyai satu buah toko di wilayah Bogor.

Dikala ini, kue lapis Sangkuriang Riska telah sanggup terjual setidaknya 1.000 bungkus tiap-tiap bulannya bersama harga Rupiah 25 ribu per bungkus. Saking sejumlah customer, Riska juga mesti mengaplikasikan system antrean buat para pelanggannya.
"Sekarang jika ke toko, paling lama antrean sanggup hingga 2 jam utk beli," kata dirinya.

sekarang ini, toko Riska mempunyai jumlah pekerja setidaknya 20 orang & kedepan di inginkan produknya dapat makin dikenal ke luar daerah maka dapat menambah pemasukan bagi dia.

Bersama cuma bermodalkan duit Rupiah 500 ribu, Riska sekarang ini beralih jadi salah satu sosok perempuan entrepreneur berhasil dgn membentuk omzet Rupiah 25 juta per bulannya
http://www.jefrihilda.my.id/2015/10/analisa-usaha-bakso-bakar-sukses.html

Posted by Unknown

Tweet